Di ufuk senja ku tertawa Mengisi hidup dengan alunan nada Berjinjit kakiku melangkah Arungi kerikil – kerikil yang tak berdaya Hidupku damai penuh warna
Terdiam Dalam Keautisan Hati
Dalam dekap sebuah kelam Percikan sebuah getar hidupkan hati yang merindu Ada tetes-tetes kerinduan yang mengalir Air mencari lembah untuk berlabuh
Kerangkeng hati
Dahulu ku jaga erat kerangkeng ini Dari sentuhan cinta yang ku takuti Setiap tembok ku jadikan penjaga diri Berharap suci sampai waktunya nanti